Apa Saja yang Menjadi Perhatian Seorang Pemimpin yang Baik dalam Sebuah Perusahaan?

Share :

Pertanyaan:

Kira-kira bagaimanakah perilaku ideal seorang pimpinan yang baik untuk menjaga keberlangsungan sebuah law firm?

Salam sehat selalu

(Pertanyaan dari Rigo Ijaprana)

Jawaban:

Perencanaan yang matang tidak berarti tanpa didukung oleh kepemimpinan yang dapat diandalkan. Pemimpin perlu mempunyai pengetahuan mendalam tentang perilaku organisasi (organizational behavior) dan mempunyai kemampuan yang dibutuhkan untuk memimpin organisasi. Kepemimpinan dapat digambarkan sebagai kepemimpinan atas kedudukan seseorang yang lebih tinggi atau justru kepemimpinan dalam kedudukan yang setara. Masalah kepemimpinan merupakan permasalahan terbesar dalam konteks kerjasama tim, yang merupakan ciri suatu kantor hukum, dan menentukan cepat atau tidaknya pengambilan keputusan. Dalam tahap pengambil keputusan, pemimpin diharapkan dapat mengambil keputusan dengan cepat.

Dalam konstruksi manajemen klasik pemahaman yang diberikan selalu merujuk pada pimpinan yang spartan, tegas, keras dan dapat menghadapi berbagai permasalahan internal maupun eksternal kantornya. Perilaku pimpinan yang semacam ini kerap dipandang oleh para bawahannya sebagai pimpinan yang otoriter. Dalam perkembangan dunia manajemen saat ini telah terjadi perubahan yang mendasar, yaitu bagaimana perilaku ideal seorang pimpinan yang baik. Pimpinan sudah seharusnya bersikap tegas dalam menjalankan fungsinya, tetapi di lain pihak dapat mengayomi bawahannya. Pola semacam ini akan menimbulkan kesan wibawa dan pada saat yang bersamaan tetap dapat memberikan rasa hangat bagi para staf maupun bawahannya.

Menurut Ira Andamara Eddymurthy dalam artikel yang bertajuk Manajemen Sumber Daya Manusia, yang dibutuhkan untuk menjadi perhatian utama dalam evaluasi/pengawasan kinerja guna dapat menghasilkan laporan evaluasi yang komprehensif dan mengenai sasaran dalam rangka pengembangan kantor hukum adalah:

  1. Profesionalisme yang efektif dalam rangka menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien guna memuaskan klien.
  2. Hubungan antara karyawan dengan klien harus terjaga dengan baik karena dari hubungan tersebut akan menciptakan kesan sehingga nama baik Kantor Hukum akan terjaga.
  3. Hubungan internal di kantor menjadi faktor penting karena akan melambangkan keharmonisan di kantor untuk tetap menjaga suasana kantor yang kondusif dan kompetitif.
  4. Pengembangan bisnis baru, artinya harus adanya visi dan misi yang jelas ke depan.
  5. Tanggung jawab khusus, artinya melihat bagaimana pertanggungjawaban yang ada pada setiap lawyer yang bersangkutan.

Ditambahkan olehnya bahwa evaluasi menjadi sangat penting dan berpengaruh besar dalam pengembangan kantor hukum sehingga evaluasi harus dijalankan dengan baik. Adapun cara yang dapat dipakai oleh kantor hukum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:

  1. Dua arah artinya harus berasal dari kedua belah pihak, dalam hal ini misalnya antara lawyer dan pihak manajemen.
  2. Rutin, guna menjaga konsistensi dan mutu, maka evaluasi harus dilakukan secara berkala.
  3. Terbuka dan oleh atasannya secara langsung, evaluasi harus dilakukan oleh atasan langsung dari karyawan tersebut dan terbuka agar tidak ada kesan pilih kasih atau sebagainya.
  4. Proses yang normal, evaluasi harus dilakukan dengan suatu proses normal tanpa ada jalur khusus sehingga semua orang mendapat perlakuan yang sama.
  5. Evaluasi tersebut dapat dimengerti, untuk menghindari kesalahpahaman atau kesalah penafsiran, maka perlunya evaluasi tersebut dimengerti dengan jelas oleh semua pihak.

Demikian jawaban dari kami, semoga dapat membantu.

Sumber: Hertanto, Ari Wahyudi. Kantor Hukum: Pendirian dan Manajemennya (Teori dan Praktik). Jakarta: Sinar Grafika, 2016.

 

Scroll to Top
Open chat
1
Selamat datang di D-LEAD ada yang bisa kami bantu ?