Pertanyaan:

Dear D-Lead

Saya tengah merintis law firm setelah bekerja selama bertahun-tahun pada kantor hukum yang dikelola oleh lawyer lain. Selain faktor pemasaran, apakah ada faktor penunjang yang perlu saya perhatikan agar law firm saya dapat berkembang dengan baik?

Terima kasih dan salam

(Pertanyaan dari Savira Riska)

Jawaban:

Terdapat beberapa hal sebagai faktor penunjang yang memiliki dampak signifikan yang sebaiknya menjadi perhatian oleh law firm, terutama kantor hukum yang baru didirikan agar pengelolaan semakin baik dan law firm dapat berkembang. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Tanggung jawab terhadap jam kerja (job hour)

Pada prinsipnya ada kewajiban untuk hadir, mengisi daftar hadir dan menjalankan tugas selambat-lambatnya pada jam kerja dimulai hingga jam kerja berakhir.

Hal ini patut anda perhatikan. Sebagai profesional seorang advokat tentu saja memiliki norma-norma khusus menyangkut jam kerja. Ini amat penting untuk menggugah kesadaran para lawyer muda, yakni komitmen pada profesi. Tentu ada sudah paham bahwa advokat adalah adalah profesi, dan memiliki perbedaan substansial dengan pegawai, pekerja, atau karyawan dari sebuah perusahaan. Seorang advokat tidak mempunyai waktu yang bersifat tetap (fix time) dalam menjalani keseharian pekerjaan di bidang profesi ini. Adakalanya ketika para pekerja umumnya berkumpul dengan keluarga untuk bersantai, sebagai advokat justru berkutat dengan tugas dan kewajibannya dalam melayani klien. Misalnya ketika klien tersangkut dalam perkara pidana, tidak jarang anda harus memenuhi kewajiban mendampingi kliennya selama proses penyidikan. Tidak peduli apakah itu pada tengah malam atau pada hari-hari libur.

b. Menunaikan beban tugas (job capacity)

Setiap unit kerja harus memiliki tanggung jawab dalam memelihara, penyimpanan dan menjaga barang-barang inventaris perusahaan, termasuk surat dan dokumen perusahaan atau klien yang masih dalam penguasaan perusahaan.

c. Menjaga Nama Baiknya

Filosofinya sederhana, bahwa seorang lawyer bertindak untuk mengatasi persoalan klien. Jika dirinya sendiri ‘bermasalah’ maka tak banyak yang bisa diharapkan klien. Penampilan pribadi (personal performance) yang terjaga dengan baik merupakan strategi untuk memberikan pelayanan prima (service of excellent) ketika melayani klien.

d. Menjaga Harmonisasi Lingkungan Kerja

Setiap unit kerja harus mampu menciptakan harmonisasi lingkungan kerja yang dapat memacu produktivitas dengan perilaku yang saling menghormati, menjaga sopan santun dan kekompakan tim kerja.

e. Kemampuan Profesional

Sebagai bagian dari profesi hukum, maka ada beberapa aspek kebutuhan dasar yang mesti dimiliki sebagai profesional hukum, yaitu:

• Professional Skills (Kemampuan Teknis)
• Legal Craftsmanship (Keterampilan sebagai Ahli)
• Professional Ethics (Penguasaan pada Etika Profesional)
• Professional Responsibility (Tanggung Jawab Profesional)

f. Mempertahankan Loyalitas Sekutu

Para sekutu dalam sebuah badan usaha jasa hukum adalah terikat dalam semangat kerjasama kelompok layaknya sebuah tim (teamwork). Maka ada beberapa hal yang patut diperhatikan berkaitan dengan individu-individu dalam law firm. Hal tersebut antara lain:

• Kemampuan (the can). Hal ini meliputi kecakapan teknis dan keahlian di bidang kepengacaraan.
• Keinginan atau hasrat (the will), yang mencakup antusiasme dan motivasi kuat untuk menumbuhkan usaha dengan segala upaya dan kinerja atau performa yang optimal.
• Kesetiaan (teamwork loyalty) atau loyalitas bekerjasama sebagai bagian dari anggota tim.

Yang patut diperhatikan justru menyangkut aspek kesetiaan masing-masing individu dalam sebuah persekutuan atau kelompok kerjasama (teamwork loyalty). Prinsipnya persekutuan dibangun untuk tujuan bersama, memenuhi kepentingan bersama dan untuk memperoleh keuntungan secara bersama-sama (common interest).

Demikian jawaban dari kami, semoga dapat membantu.

Sumber: Hertanto, Ari Wahyudi. Kantor Hukum: Pendirian dan Manajemennya (Teori dan Praktik). Jakarta: Sinar Grafika, 2016.